Transportasimedia.com - Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menegaskan pentingnya peran hidrogen sebagai salah satu solusi penyimpanan energi dalam proses transisi menuju energi bersih. Hal ini disampaikan dalam sambutannya di pembukaan Global Hydrogen Ecosystem Summit (GHES) 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan. Acara ini akan berlangsung selama tiga hari, dari 15 hingga 17 April 2025.
Hidrogen sebagai Energy Storage
“Dalam transisi energi, kita membutuhkan energy storage, baik dalam bentuk baterai maupun hidrogen,” ujar Darmawan. Ia menjelaskan bahwa hidrogen dihasilkan dari proses elektrolisis air, yang kemudian disimpan dalam tabung sebagai energy storage system.
Proses ini tidak hanya menghasilkan hidrogen, tetapi juga oksigen sebagai hasil samping. Menurut Darmawan, PLN saat ini memanfaatkan hidrogen untuk sistem pendingin pada pembangkit listrik. “Namun ternyata, dari total produksi sekitar 203 ton, yang terpakai hanya 75 ton. Sisanya sebanyak 128 ton menjadi excess supply,” ungkapnya.
Potensi Ekonomis dari Excess Supply
Excess supply ini membuka peluang besar untuk pemanfaatan hidrogen dengan biaya rendah. “Karena kami tidak perlu investasi tambahan untuk pembangkit atau elektrolisis, hidrogen ini nyaris setengah gratis,” terang Darmawan.
Ia membandingkan biaya per kilometer kendaraan dengan berbagai sumber energi:
- Mobil bensin: Rp1.300/km
- Mobil listrik (home charging): Rp300/km
- Mobil listrik (SPKLU): Rp550/km
- Mobil hidrogen dari excess supply PLN: Rp550/km
“Artinya, penggunaan hidrogen dari PLN bisa lebih murah dari bensin, karena kami manfaatkan surplus hidrogen yang tersedia,” tambahnya.
Namun, ia mengingatkan bahwa biaya akan berbeda jika hidrogen diproduksi dari pembangkit baru seperti PLTS. Dalam skenario tersebut, biaya per kilometer akan setara dengan bensin, yakni sekitar Rp1.200–Rp1.300/km.
PLN Bangun Hydrogen Refueling Station
Sebagai langkah konkret, PLN telah membangun Hydrogen Refueling Station (HRS) di kawasan Senayan yang kini sudah beroperasi. Ini menjadi bagian dari upaya besar PLN dalam membangun ekosistem hidrogen nasional yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Darmawan menegaskan bahwa PLN siap memainkan peran strategis dalam pengembangan ekosistem hidrogen nasional. Pemanfaatan energi bersih ini tidak hanya mendukung dekarbonisasi, tetapi juga menciptakan efisiensi biaya yang nyata bagi masyarakat. (*)