Groundbreaking Flyover Sitinjau Lauik Resmi Dimulai, Proyek Strategis Rp2,79 Triliun Siap Tingkatkan Konektivitas Sumbar

Groundbreaking Flyover Sitinjau Lauik Resmi Dimulai, Proyek Strategis Rp2,79 Triliun Siap Tingkatkan Konektivitas Sumbar
Groundbreaking Proyek Pembangunan Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik I) telah dilakukan pada Sabtu (3/5) di Lubuk Paraku, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. (Dok. Hutama Karya)

Transportasimedia.com - PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL), perusahaan hasil konsorsium antara PT Hutama Karya (Persero) dan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), resmi memulai pembangunan Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik I) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Groundbreaking proyek ini digelar di Lubuk Paraku, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Menteri Pekerjaan Umum Ir. Dody Hanggodo M.P.E., Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, serta Walikota Padang Fadly Amran.

Solusi Tikungan Ekstrem dan Konektivitas Sumbar

Flyover Sitinjau Lauik akan menjadi infrastruktur vital yang menghubungkan Kota Padang dan Kota Solok, sekaligus menjadi solusi terhadap tikungan ekstrem di Sitinjau Lauik yang dikenal sebagai titik rawan kecelakaan. Proyek ini bertujuan untuk:

  • Meningkatkan keselamatan lalu lintas
  • Mempercepat mobilitas masyarakat
  • Memperlancar distribusi logistik
  • Meningkatkan akses menuju fasilitas publik

 

“Proyek ini penting dari sisi keselamatan dan efisiensi logistik. Kami mendukung percepatan pembangunannya,” ujar Andre Rosiade, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.

 

Tahapan Proyek dan Nilai Investasi

Direktur HPSL, Michael AP Rumenser, menyampaikan bahwa proyek telah memasuki fase formal dengan diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) pada 14 April 2025, yang menjadi penanda dimulainya tanggal efektif KPBU.

Adapun rincian proyek:

  • Nilai investasi: Rp2,793 triliun
  • Masa konsesi: 12,5 tahun
  • 2,5 tahun konstruksi
  • 10 tahun masa layanan (preservasi jalan dan jembatan)

 

“Saat ini, kami tengah menyusun desain dan mempersiapkan proses tender kontraktor pelaksana. Pembebasan lahan akan segera diproses oleh Direktorat Jenderal Bina Marga,” jelas Michael.

 

Komitmen Kualitas, Lingkungan, dan Pemberdayaan Lokal

HPSL, sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) proyek, mengusung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan berkomitmen terhadap:

  • Implementasi teknologi terbaik dan ramah lingkungan
  • Konstruksi berkelanjutan di kawasan hutan lindung yang terdampak proyek
  • Pemberdayaan masyarakat lokal selama fase pembangunan dan operasional

 

“Kami sadar bahwa proyek ini sangat penting bagi masyarakat Sumbar, terutama di jalur vital Padang–Solok. Maka dari itu, kami akan menerapkan standar tertinggi dalam setiap tahap pelaksanaan,” tegas Michael.

Dengan struktur kepemilikan PT Hutama Karya (Persero) 55% dan PT Hutama Karya Infrastruktur 45%, HPSL membawa sinergi keahlian untuk memastikan proyek berjalan lancar dari perencanaan hingga operasional.

Pembangunan Flyover Panorama Sitinjau Lauik bukan hanya menghadirkan infrastruktur fisik, namun juga transformasi mobilitas, keselamatan, dan daya saing logistik di Sumatera Barat. Dengan dimulainya proyek ini, masyarakat Sumbar kini menantikan hadirnya jalan penghubung yang lebih aman, cepat, dan efisien. (*)

 

#PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL)

Index

Berita Lainnya

Index