Motor Listrik Sekarat, Insentif Hilang Entah ke Mana! AISMOLI Semprot Pemerintah

Motor Listrik Sekarat, Insentif Hilang Entah ke Mana! AISMOLI Semprot Pemerintah
Ketua Umum AISMOLI, Budo Setiyadi

Transportasimedia.com | Industri motor listrik nasional berada di ujung tanduk. Penjualan anjlok hingga 80%, pabrikan mulai megap-megap, namun pemerintah justru terkesan melepas tangan. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) tak tinggal diam. Ketua Umumnya, Budi Setiyadi, melontarkan kritik tajam atas ketidakjelasan kelanjutan insentif pembelian kendaraan listrik roda dua yang sebelumnya dijanjikan. 

"Industri ini sedang menjerit. Penurunan penjualan sudah tidak masuk akal, tapi pemerintah malah tarik rem insentif tanpa penjelasan yang jelas," kata Budi kepada Media pada Selasa (6/5/2025). 

Ia menyayangkan bahwa pemerintah hanya melempar wacana tanpa aksi nyata. Padahal, insentif senilai Rp 7 juta per unit sebelumnya menjadi motor penggerak pertumbuhan industri EV roda dua. 

“Kalau memang insentif tidak lanjut, katakan dengan tegas. Jangan buat industri ini seperti layangan tanpa benang,” tegasnya. 

Menurut Budi, alasan efisiensi anggaran yang digaungkan pemerintah bukan jawaban yang bijak. Apalagi jika anggaran hanya dipindahkan ke program-program populis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Danantara, sementara agenda energi terbarukan yang lebih strategis malah dikorbankan. 

“Energi baru dan terbarukan adalah masa depan. Tapi kalau kebijakannya inkonsisten seperti ini, industri bisa tumbang sebelum berkembang,” ujarnya. 

Kondisi di lapangan memang mencemaskan. Beberapa produsen motor listrik melaporkan penjualan anjlok hingga 80% dari target. Dari target 200 unit di kuartal pertama 2025, realisasi penjualan di beberapa merek bahkan hanya menyentuh angka 25 unit. 

"Industri sudah mulai rontok. Kalau pemerintah serius ingin transisi energi, insentif bukan sekadar tambahan, tapi kebutuhan," kata Budi. 

Ia menuntut agar pemerintah tidak hanya berbicara soal komitmen terhadap energi bersih di atas kertas, tapi juga merealisasikannya lewat kebijakan konkret. 

“Kami tidak bisa menunggu janji terus. Kalau ingin industri EV maju, dukung dengan kebijakan nyata, bukan sekadar slogan dan pidato,” tutupnya tegas.

#AISMOLI

Index

Berita Lainnya

Index