Transportasi Indonesia | Masih banyak pemilik kendaraan yang menganggap sepele soal pemilihan bahan bakar minyak (BBM). Padahal, memilih BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin bisa berdampak pada performa, efisiensi, dan bahkan umur kendaraan.
Kenapa Harus Sesuai?
Setiap mesin kendaraan dirancang dengan rasio kompresi tertentu. Rasio ini menentukan angka oktan atau Research Octane Number (RON) minimal yang dibutuhkan. Semakin tinggi rasio kompresi, semakin tinggi pula angka RON yang diperlukan. Misalnya, mesin dengan kompresi tinggi idealnya menggunakan Pertamax Turbo (RON 98), bukan Premium (RON 88).
Pabrikan kendaraan umumnya mencantumkan rekomendasi BBM di buku manual. Itu bukan sekadar saran, tapi sudah melalui pengujian agar mesin bekerja maksimal.
Apa Akibatnya Kalau Salah BBM?
1. Mesin Bergetar dan Bunyi “Knocking”
Kalau RON BBM lebih rendah dari yang dibutuhkan, pembakaran di mesin bisa terjadi terlalu cepat. Akibatnya, muncul suara "ketukan" atau knocking. Bukan cuma mengganggu, knocking ini bisa bikin piston dan klep rusak dalam jangka panjang.
2. Mesin Kotor oleh Kerak
BBM yang tak sesuai cenderung terbakar tidak sempurna. Hasilnya? Kerak karbon menumpuk di ruang bakar. Kalau dibiarkan, performa mesin bisa menurun drastis.
3. Busi Cepat Aus
Sisa pembakaran yang tidak optimal bikin busi cepat kotor dan aus. Kalau busi sudah terganggu, pengapian jadi tidak maksimal. Mesin pun susah hidup dan konsumsi BBM jadi boros.
4. Sensor dan ECU Bisa Bermasalah
Mesin mobil modern bergantung pada sensor dan sistem komputer (ECU). Kalau terus-menerus menerima data pembakaran yang tidak ideal, lama-lama sensor bisa rusak dan ECU bekerja lebih keras dari seharusnya.
5. Boros dan Polusi Naik
BBM yang tidak sesuai juga bikin konsumsi bahan bakar meningkat. Selain itu, emisi gas buang jadi lebih tinggi. Ini tidak cuma berdampak ke kantong, tapi juga ke lingkungan.
Lalu, Apa yang Harus Dilakukan?
Cek Buku Manual: Di sana biasanya tercantum BBM yang direkomendasikan.
- Perhatikan RON di SPBU: Jangan asal pilih, sesuaikan dengan kebutuhan mesin.
- Servis Berkala: Pastikan busi, coil, dan komponen pengapian lainnya dalam kondisi baik.
- Jangan Andalkan Sensor Saja: Beberapa mesin punya sensor knocking, tapi itu bukan alasan untuk menggunakan BBM yang salah.
Kesimpulannya?
Mengisi BBM sesuai spesifikasi mesin itu penting. Bukan cuma supaya mobil terasa lebih bertenaga, tapi juga untuk menjaga mesin tetap awet, irit, dan ramah lingkungan. Jadi, daripada mengorbankan performa dan dompet karena BBM yang tidak cocok, lebih baik isi bahan bakar yang memang direkomendasikan.