SRC dan Kemendag Perkuat Sinergi Digitalisasi UMKM Lewat Program Bedah Warung

SRC dan Kemendag Perkuat Sinergi Digitalisasi UMKM Lewat Program Bedah Warung
Sampoerna Retail Community (SRC) menerima kunjungan penting dari jajaran Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag) di salah satu Toko SRC di Jakarta. (Dok. SRC)

SRC dan Kemendag bersinergi dalam program Bedah Warung untuk mendorong digitalisasi toko kelontong dan distribusi produk UMKM. Inisiatif ini diharapkan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.

Transportasimedia.com - Sampoerna Retail Community (SRC) menerima kunjungan penting dari jajaran Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag) di salah satu Toko SRC di Jakarta. Kunjungan ini memperkuat komitmen bersama dalam mendukung digitalisasi UMKM dan memperluas distribusi produk lokal melalui jaringan toko kelontong modern.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Perdagangan, Budi Santoso, dalam ajang The Big Idea Forum yang dihadiri lebih dari 1.000 anggota SRC. Dalam kesempatan tersebut, Budi menekankan pentingnya penguatan pasar domestik dan ekspor untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%.

“Kami sangat mengapresiasi keterbukaan Kemendag dalam menjajaki kolaborasi untuk percepatan digitalisasi UMKM dan perluasan distribusi produk lokal,” ujar Romulus Sutanto, Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS).

Program “Bedah Warung”: Akselerasi Digitalisasi Toko Kelontong

Dalam waktu dekat, SRC dan Kemendag akan meluncurkan program strategis “Bedah Warung”. Program ini bertujuan meningkatkan daya saing toko kelontong melalui digitalisasi dan penguatan kapasitas usaha. Lewat program ini, UMKM didorong untuk lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.

SRC melalui ekosistem digital AYO by SRC menghadirkan berbagai aplikasi pendukung seperti:

  • AYO Toko by SRC
  • AYO Mitra by SRC
  • My AYO by SRC

 

Platform ini mempermudah pengelolaan bisnis, mulai dari pencatatan penjualan hingga distribusi barang, dengan efisiensi berbasis teknologi.

Pendampingan dan Pelatihan Langsung

Romulus menyampaikan bahwa kerja sama difokuskan pada pendampingan dan pembinaan anggota Paguyuban SRC secara langsung. Para pemilik toko akan mendapatkan pelatihan praktis tentang digitalisasi bisnis, termasuk sistem pembayaran nontunai, penjualan produk digital dan UMKM lokal, hingga pengantaran berbasis daring.

“Kami optimis, kolaborasi ini bisa membantu lebih banyak toko kelontong naik kelas dan berkembang,” tegas Romulus.

Pojok Lokal: UMKM Masuk Jaringan Modern

SRC juga menjalankan inisiatif Pojok Lokal, yang memfasilitasi toko kelontong untuk memasarkan produk UMKM sekitar mereka. Dengan kontribusi omzet sebesar Rp 5,65 triliun per tahun, program ini terbukti berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal.

Dewi Rokhayati, Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag, menegaskan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan program Pasar Rakyat, dan berharap integrasi ini mencakup produk UMKM tersertifikasi serta menciptakan pasar tradisional yang lebih menarik dan modern.

Sebagai langkah awal kolaborasi, pada Juni 2025 Kemendag akan mengadakan pelatihan daring dan luring untuk anggota SRC, yang difasilitasi langsung oleh pemilik toko. “Kami harap, ‘Bedah Warung’ bisa menciptakan dampak besar bagi UMKM di seluruh Indonesia,” tutup Dewi. (*)

 

#Sampoerna Retail Community (SRC)

Index

Berita Lainnya

Index