Transportasi Indonesia | Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) saat ini tengah mengkaji potensi pemanfaatan tanaman aren sebagai salah satu bahan baku untuk produksi bioetanol. Upaya ini menjadi bagian dari inisiatif perusahaan dalam mencari alternatif bahan bakar yang dapat mendukung pengurangan ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) impor.
CEO PNRE, John Anis, menyampaikan bahwa tanaman aren memiliki potensi cukup signifikan untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini ia sampaikan dalam agenda Coffee Morning yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia, dikutip Senin (19/5/2025).
“Yang menarik adalah, dari data statistik yang diberikan oleh mereka, itu per hektar, per tahunnya, bioetanol yang bisa dihasilkan oleh aren ini, sekitar 4 sampai 5 kali lebih besar dari yang lainnya baik dari gula, dari jagung,” ujar John.
Merujuk pada data dari Kementerian Perhutanan, terdapat sekitar dua juta hektare lahan di berbagai wilayah Indonesia yang dinilai sesuai untuk budidaya tanaman ini. Jika satu juta hektare lahan dapat dimanfaatkan secara optimal, produksi bioetanol diperkirakan dapat mencapai 24 juta kiloliter per tahun.
“Jadi kalau punya 1 juta hektar, 24 juta kl. Padahal kebutuhan kita sekitar 40 juta kl. Jadi setengahnya sudah, ya setengahnya, kalau itu masif, udah gak import lagi tuh. Jadi udah tertutup lah,” lanjutnya.
PNRE juga merencanakan pembangunan proyek percontohan sebagai tahap awal pengembangan. Lokasi proyek tersebut dipertimbangkan berada di wilayah Jawa Barat, dengan pilihan sementara antara Tasikmalaya atau Garut. Proyek ini dirancang untuk melibatkan petani lokal dalam proses budidaya dan produksi.
“Jadi ide-nya adalah, nanti bekerja sama dengan petani. Jadi aku bilang juga, salah satu keuntungan nabati ini adalah mengangkat petani dari SDM juga pasti sama. Kita bekerja sama, mereka juga, ya mudah-mudah harapannya juga bisa kembali ke jadi jangan hanya ke kota ya, kembali ke desanya, mendapatkan penghasilan yang baik,” tutur John.
Inisiatif PNRE ini merupakan bagian dari langkah jangka panjang untuk mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan. Dengan memanfaatkan tanaman lokal seperti aren, perusahaan berharap dapat mendorong kemandirian energi nasional sembari memberikan manfaat ekonomi di tingkat masyarakat.