Transportasimedia.Com| Pemerintah Daerah (Pemda) diminta untuk mendukung layanan Transjabodetabek yang telah dicanangkan Pemprov DKI Jakarta. Tujuannya untuk mengurai kemacetan di Ibukota.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan, pengembangan Transjabodetabek merupakan upaya untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, polusi udara dari sektor transportasi, membantu masyarakat, menyediakan jalur alternatif, menghemat biaya, menunjang pembangunan kota yang terintegrasi, mempermudah perjalanan, meningkatkan aksesibilitas, memperbaiki kualitas udara, meningkatkan konektivitas, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan meningkatkan kualitas hidup.
"Upaya ini perlu mendapat dukungan oleh seluruh Pemda se Jabodetabek," kata Djoko Setijowarno, Kamis (12/6/2025).
Djoko menjelaskan, Pemda Bodetabek yang sudah mengoperasikan angkutan skema pembelian layanan, seperti Trans Pakuan (Kota Bogor), Trans Wibawa Mukti (Kab. Bekasi), Trans Ayo (Kota Tangerang), dan Trans Patriot (Kota Bekasi) dapat menghubungkan dengan rute Transjabodebek yang memasuki wilayahnya. Transjabodetabek beroperasi mulai pukul 05.00 hingga 22.00 WIB.
Adapun ke enam rute Transjabodetabek yang mulai dioperasikan tahun 2025 di antaranya yaitu rute Alam Sutera (Tangerang Selatan) - Blok M (Jakarta Selatan) dengan panjang trayek sekitar 59,7 kilometer; rute Perumahan Vida (Kota Bekasi) - Cawang (Jakarta Timur) dengan panjang sekitar 42 kilometer; rute PIK 2 (Kabupaten Tangerang) dan Blok M (Jakarta Selatan); Sawangan (Depok) – Lebakbulus (Jakarta Barat); Terminal Baranangsiang (Bogor) – Blok M (Jakarta Selatan) dan perpanjangan rute koridor 13, semula Puri Beta menjadi CBD Ciledug.
"Angkutan umum lokal yang ada dapat dimanfaatkan sebagai angkutan pengumpan dari Kawasan perumahan. Reformasi angkot dapat dilakukan di wilayah Bodetabek," jelasnya.
*Jalan tol sebagai penyeimbang untuk percepatan perjalanan Transjabodetabek*
Sebelum pandemi pernah ada HOV Line di jalan tol saat pagi hari. Jalur Kendaraan Berpenumpang Banyak ( hight occupancy vehicle /HOV) adalah jalur lalu lintas yang disediakan khusus untuk kendaraan dengan jumlah penumpang tertentu, umumnya dua atau lebih, termasuk angkutan umum, mobil bersama, dan sepeda motor. Jalur HOV dirancang untuk meningkatkan efisiensi lalu lintas dengan mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan mendorong penggunaan kendaraan berpenumpang banyak.
HOV Line bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi lalu lintas, mendorong penggunaan kendaraan berpenumpang banyak, mengurangi emisi, mengurangi kemacetan lalu lintas, meningkatkan efisiensi perjalanan, dan mendorong penggunaan transportasi publik.