Transportasi Indonesia | Anggota Komisi VII DPR RI, Ratna Juwita, meminta Pertamina menindaklanjuti secara serius keluhan masyarakat terkait dugaan penurunan kualitas bahan bakar Pertalite. Pernyataan ini disampaikan Ratna di Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat (31/10/2025), saat menghadiri Kunjungan Kerja Masa Reses Komisi VII DPR RI yang juga dihadiri perwakilan Kementerian ESDM, BPH Migas, dan jajaran Grup Pertamina.
“Per tiga hari ini sudah banyak komplain masyarakat terkait Pertalite yang disinyalir merusak mesin motor maupun mobil. Isu ini muncul dari berbagai daerah terutama di wilayah Pantura, Jawa Timur. Ini adalah keluhan serius dan perlu perhatian khusus dari Pertamina Patra Niaga sebagai pihak yang bertanggung jawab di hilir migas,” ujar Ratna, dikutip dari laman resmi DPR RI.
Dalam kunjungan tersebut, Ratna menekankan pentingnya pengawasan kualitas distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) di seluruh wilayah. Ia menegaskan bahwa jaminan mutu BBM yang beredar harus menjadi prioritas utama Pertamina.
“Kami ingin memastikan agar pengawasan Pertamina di seluruh lini distribusi lebih ketat, termasuk soal jaminan mutu produk BBM yang beredar di masyarakat,” tambahnya.
Politisi Fraksi PKB dari daerah pemilihan Jawa Timur IX ini juga menyoroti pentingnya menjaga keandalan pasokan energi nasional, terutama menjelang meningkatnya kebutuhan pada akhir tahun. “Kami telah mendapat konfirmasi dari Kepala BPH Migas bahwa stok BBM nasional hingga Natal dan Tahun Baru masih aman. Namun, pengawasan tetap harus diperketat agar distribusi di lapangan tidak terganggu,” tegas Ratna.
Ratna menilai isu dugaan penurunan kualitas Pertalite di Jawa Timur perlu ditanggapi secara terbuka dan transparan oleh Pertamina. Ia mengingatkan agar setiap temuan di lapangan ditindaklanjuti dengan investigasi yang terukur, sehingga tidak menimbulkan keresahan lebih luas di masyarakat.