Current Date: Minggu, 16 November 2025

Kemenhub dan Pemprov Sumsel Sepakati Pengelolaan Pelabuhan Palembang BaruMenteri

Kemenhub dan Pemprov Sumsel Sepakati Pengelolaan Pelabuhan Palembang BaruMenteri
Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan resmi menandatangani kesepakatan pengelolaan lahan Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat.

Transportasimedia.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menandatangani kesepakatan Penyerahan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) untuk area rencana Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Jumat (31/10).

Selain itu, Menhub juga menandatangani Nota Kesepahaman tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Pengumpan Regional di wilayah Sumatera Selatan. Langkah ini menjadi bagian penting dalam memperkuat konektivitas maritim nasional dan memperlancar arus logistik di kawasan Sumatera bagian selatan.

“Momen ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam memperkuat konektivitas maritim dan memastikan kelancaran arus logistik. Pada akhirnya, hal ini akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi masyarakat di Sumatera Selatan,” ujar Menhub Dudy.

Pembangunan Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat akan dilakukan di atas lahan seluas 59,5 hektare. Proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diharapkan dapat mendukung perekonomian Indonesia, khususnya Provinsi Sumatera Selatan. Rencananya, pembangunan dimulai pada awal tahun depan dan ditargetkan rampung dalam waktu tiga hingga empat tahun.

Menhub Dudy menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam proyek ini. “Saya berharap semua pihak dapat menindaklanjuti Nota Kesepahaman ini dengan baik. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, swasta, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci keberhasilan pembangunan Pelabuhan Palembang Baru,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menilai pembangunan pelabuhan baru sangat mendesak mengingat Pelabuhan Boom Baru di Palembang sudah tidak memadai. Lokasinya yang berada di tengah kota menimbulkan kemacetan akibat lalu lintas kendaraan berat dan mengalami pendangkalan sungai, sehingga kapal besar tidak bisa bersandar.

“Sedimentasi sungai menyebabkan kapal besar tak bisa sandar maksimal. Padahal, potensi Sumsel luar biasa besar: lahan sawit mencapai 1,4 juta hektare, kontribusi karet nasional 30%, serta produksi batu bara yang tinggi. Potensi ini harus dioptimalkan,” jelasnya.

Dengan hadirnya Pelabuhan Palembang Baru, diharapkan beban distribusi logistik dapat terbagi dan biaya pengiriman barang menjadi lebih efisien. Proyek ini diyakini akan menjadi motor baru pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan serta memperkuat jaringan pelabuhan nasional.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, Wakil Gubernur Sumsel Cik Ujang, dan Wakil Bupati Banyuasin Netta Indian. (*)

 

Berita Lainnya

Index