Transportasimedia.Com| Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan kembali Halte Transjakarta Jaga Jakarta di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Selasa (9/9). Halte yang sebelumnya bernama Halte Senen Sentral itu rampung direnovasi setelah mengalami kerusakan parah akibat aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa biaya perbaikan fasilitas pendukung halte, jembatan penyeberangan orang (JPO), hingga lift di kawasan Senen dan Polda Metro Jaya diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp19–20 miliar. Proyek tersebut ditangani langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) atas arahan Presiden Prabowo Subianto, sementara pembangunan halte dikerjakan oleh Transjakarta.
“Seluruh fasilitas sudah dipersiapkan dengan baik, mulai dari area ibadah, toilet, hingga ruang usaha kecil. Untuk JPO dan lift akan segera dituntaskan Kementerian PU dengan target selesai pada Desember 2025,” kata Pramono dalam keteranganya, Senin (8/9/2025).
Selain memastikan aspek keamanan, pemerintah juga menyelipkan pesan simbolis melalui perubahan nama halte menjadi Halte Jaga Jakarta. Menurut Pramono, nama tersebut diharapkan menjadi pengingat kolektif agar kerusuhan serupa tidak lagi terulang di ibu kota.
“Menjaga Jakarta bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat,” ujarnya.
Beberapa bagian halte yang masih menyisakan jejak kebakaran, seperti tiang yang hangus, sengaja tidak diperbaiki seluruhnya. Hal itu dimaksudkan sebagai pengingat atas peristiwa kelam yang sempat melumpuhkan layanan transportasi publik.
Renovasi ini sekaligus menandai kembalinya layanan Transjakarta ke kondisi normal, termasuk tarif perjalanan yang kembali ke harga semula. Aktivitas transportasi di Jakarta pun dipastikan pulih kurang dari satu pekan pasca kerusuhan.
Pramono juga menyampaikan kabar baik terkait pengakuan internasional. Berdasarkan survei lembaga dunia Time Out, Jakarta kini menempati peringkat ke-17 dari 50 kota dengan fasilitas transportasi publik terbaik di dunia, bahkan menduduki posisi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura.
“Lebih dari sekadar peringkat, yang terpenting adalah menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Jakarta setiap hari,” tegasnya.