Transportasimedia.com - Embraer, pemimpin global di industri kedirgantaraan, resmi menandatangani perjanjian dengan Kenya Airways untuk mengimplementasikan program Collaborative Inventory Planning (ECIP). Kerja sama ini bertujuan mengoptimalkan pengelolaan inventaris dan menurunkan biaya operasional armada jet regional E190 milik Kenya Airways.
Melalui perjanjian ini, Embraer akan memberikan dukungan logistik dan manajemen suku cadang untuk 13 unit E-Jet yang merupakan bagian dari armada Kenya Airways. Program ECIP memberikan solusi efisien dan berbasis data dalam manajemen suku cadang pesawat, memungkinkan maskapai meminimalisir investasi awal dan mengelola biaya operasional dengan lebih presisi.
“Embraer merasa terhormat atas kepercayaan Kenya Airways terhadap sistem manajemen Collaborative Inventory Planning. Kami siap mendukung maskapai dalam menjaga performa tinggi armada E-Jet mereka dengan biaya operasional yang efisien,” ujar Carlos Naufel, Presiden dan CEO Embraer Services & Support.
Keunggulan Program ECIP untuk Kenya Airways
Program ECIP menghadirkan berbagai keuntungan strategis bagi Kenya Airways, di antaranya:
- Investasi Minim dari Maskapai: Sebagian besar investasi inventaris dilakukan oleh Embraer.
- Harga Tetap Tahunan: Memberikan kepastian biaya dan membantu pengelolaan anggaran.
- Operasi Berbasis Data: Rekomendasi pemesanan mingguan dibuat berdasarkan analisis data penggunaan dan stok.
- Dukungan Logistik Global: Kenya Airways mendapat akses ke jaringan logistik global milik Embraer.
- Solusi Fleksibel dan Terpersonalisasi: Pengelolaan suku cadang disesuaikan dengan kebutuhan maskapai.
Kenya Airways telah menjadi pelanggan Embraer sejak tahun 2006. Saat ini, maskapai tersebut mengoperasikan penerbangan ke 45 destinasi global, termasuk 37 kota di Afrika, dan melayani lebih dari 5 juta penumpang setiap tahunnya. (*)
