Transportasimedia.com| Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, kian menegaskan posisinya sebagai simpul penting dalam jaringan logistik nasional. Sejak diresmikan pada 20 Desember 2020, pelabuhan ini dirancang menjadi pelabuhan ekspor-impor berstandar internasional yang mampu mengurangi beban logistik di Pelabuhan Tanjung Priok, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan Jawa Barat bagian utara.
Kini, perhatian pemerintah kembali tertuju pada percepatan pembangunan infrastruktur pendukung, terutama akses jalan menuju pelabuhan. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan komitmennya untuk mempercepat peningkatan akses jalan menuju Pelabuhan Patimban. Upaya ini dilakukan melalui penguatan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan.
“Pembangunan dan pengoperasian Pelabuhan Patimban harus didukung oleh infrastruktur jalan yang memadai dan terintegrasi. Karena itu, kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait menjadi sangat penting,” ujar Dudy dikutip, Kamis (16/10/2025).
Langkah strategis ini dibahas bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Purwakarta, Rabu (15/10). Keduanya menyoroti pentingnya memastikan infrastruktur jalan pendukung pelabuhan berfungsi optimal, baik dari kawasan industri maupun dari wilayah sumber material (quarry). Sinergi lintas sektor menjadi kunci agar penataan dan peningkatan akses jalan tidak berjalan parsial, melainkan terintegrasi dalam satu rencana besar pengembangan kawasan Patimban.
“Kita ingin memastikan pembangunan Patimban berjalan terpadu, efisien, dan berdampak langsung bagi masyarakat serta pelaku industri. Dengan kerja sama yang solid, konektivitas logistik nasional dapat semakin kuat,” tambah Dudy.
Selain aksesibilitas, Dudy juga menekankan pentingnya pengendalian kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) yang melintas menuju kawasan pelabuhan. Kendaraan ODOL kerap menjadi penyebab kerusakan jalan, yang pada akhirnya menghambat kelancaran logistik.
Tol Akses Patimban, Urat Nadi Konektivitas
Salah satu proyek kunci yang akan menentukan efektivitas operasional pelabuhan adalah Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 kilometer, yang menghubungkan Tol Cipali langsung ke pelabuhan. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sekitar 22,94 kilometer dari total panjang jalan merupakan porsi tanggung jawab pemerintah, sementara sisanya dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Saat ini, pembangunan tol telah memasuki tahap pekerjaan struktur dan bore pile, dengan target penyelesaian pada tahun 2025. Proyek ini resmi masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025, sehingga diharapkan dapat memperoleh dukungan pembiayaan dan percepatan realisasi.
Salah satu kontraktor pelaksana, PT Brantas Abipraya, menilai proyek tol akses Patimban bukan sekadar pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga investasi strategis yang akan memangkas biaya logistik, memperkuat rantai pasok nasional, dan meningkatkan daya saing industri Indonesia di pasar global.
Dengan nilai investasi sekitar Rp18,9 triliun, Pelabuhan Patimban dikelola melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Pelabuhan ini memiliki dua fungsi utama, terminal kendaraan dan terminal peti kemas yang menjadikannya pelabuhan serbaguna berkapasitas besar.
Hingga Juli 2025, progres pembangunan Paket 6 yang mencakup pekerjaan dermaga dan reklamasi telah mencapai 64,72 persen. Namun, meski terminal utama telah beroperasi, efektivitas pelabuhan masih terganjal oleh persoalan akses jalan dan integrasi infrastruktur.
Di sisi lain, kawasan sekitar juga tengah dikembangkan menjadi Patimban Industrial Estate, yang dirancang terhubung langsung dengan tol utama dan pelabuhan. Kawasan industri ini diharapkan dapat menarik investasi baru, membuka lapangan kerja, dan menjadi motor penggerak ekonomi regional.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Pemprov Jabar siap memperkuat koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota serta pihak swasta untuk mempercepat penyelesaian infrastruktur pendukung.
“Kami berkomitmen mendukung percepatan pembangunan Pelabuhan Patimban dan infrastruktur penunjangnya agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Jawa Barat,” ujarnya.