Dari Sampah Jadi Energi: Strategi Kementerian PU Bangun Kota Tangguh dan Ramah Lingkungan

Dari Sampah Jadi Energi: Strategi Kementerian PU Bangun Kota Tangguh dan Ramah Lingkungan
Kementerian PU dorong infrastruktur sanitasi dan pengelolaan sampah lewat proyek nasional dan program berbasis masyarakat menuju kota bersih dan tangguh 2025.

Transportasimedia.com — Dalam momentum Hari Habitat Dunia 2025, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan komitmennya mempercepat pembangunan infrastruktur sanitasi dan pengelolaan sampah nasional. Dengan mengusung tema “Resilient Urban Future: Clean Cities for All”, kementerian ini berfokus membangun kota tangguh, sehat, dan berkelanjutan melalui penyediaan akses sanitasi layak dan sistem persampahan inklusif di seluruh Indonesia.

Transformasi Nasional: Dari Sampah ke Energi Terbarukan

Transformasi pengelolaan sampah kini menjadi salah satu agenda strategis nasional, sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto melalui Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan.

Presiden menargetkan pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi listrik di 34 titik nasional, menjadikan energi bersih sebagai bagian penting dari visi Indonesia Bersih dan Berdaulat Energi.

Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan bahwa keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) memiliki peran vital bagi kota menengah dan kecil.

“Kalau kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bali mampu mengolah ribuan ton sampah per hari untuk dikonversi menjadi energi, maka kota menengah harus mengoptimalkan peran TPST dan TPS 3R. Di sinilah proses pemilahan menjadi lebih efisien dan dekat dengan masyarakat,” tegas Menteri Dody.

Capaian Infrastruktur Sanitasi 2025

Sepanjang tahun 2025, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya berhasil membangun 979 infrastruktur berbasis masyarakat (IBM) di sektor sanitasi dan persampahan, tersebar di 29 provinsi dan 105 kabupaten/kota.

Program ini meliputi:

  • Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di 841 lokasi, menyerap 11.774 tenaga kerja melalui skema padat karya.
  • Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK) di 107 lokasi, dengan 642 tenaga kerja.
  • Pembangunan TPS 3R di 31 lokasi dengan investasi Rp22 miliar, membuka 465 lapangan kerja baru.

 

Selain infrastruktur baru, Kementerian PU juga mengakselerasi proyek strategis nasional Jakarta Sewerage Development Project (JSDP). Proyek ini akan meningkatkan kualitas lingkungan perairan dan layanan sanitasi di ibu kota melalui pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Zona 1 dan 6 Fase 1, berkapasitas 240.000 m³ per hari untuk 989.389 jiwa atau 220.000 sambungan rumah (SR), dengan progres fisik 39,42% per September 2025.

Pengelolaan Sampah: Dari TPST hingga Energi Hijau

Dalam bidang pengelolaan sampah, Kementerian PU terus mendorong inovasi berbasis teknologi ramah lingkungan.

Beberapa proyek penting yang telah diselesaikan antara lain:

  • TPST Sentiong, Kota Cimahi, berkapasitas 50 ton/hari, dengan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF).
  • TPST Lebak Saat, kapasitas 10 ton/hari, menggunakan sistem Biological Solid Fuel (BSF).
  • TPST Cicukang Holis II, Kota Bandung, berkapasitas 46 ton/hari.

 

Optimalisasi TPA Regional Mamitarang, Minahasa Utara, dengan peningkatan kapasitas pengelolaan hingga 350 ton/hari.

Menurut Dody, proyek-proyek ini tidak hanya menghasilkan energi alternatif, tetapi juga memberikan dampak sosial dan ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar.

“Infrastruktur sanitasi dan persampahan bukan hanya investasi fisik, tapi juga investasi sosial dan lingkungan jangka panjang,” ujarnya.

Fondasi untuk Masa Depan: 100% Pengelolaan Sampah 2029

Kementerian PU menegaskan arah kebijakan menuju 100% pengelolaan sampah nasional pada 2029. Dalam periode 2020–2024, kementerian ini telah membangun:

  • 33 TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
  • 26 TPST
  • 833 TPS 3R
  • 12 IPAL
  • 33 IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja)

 

Program tersebut diperkuat dengan peningkatan sistem pemilahan dari sumber, penerapan sanitary landfill, dan optimalisasi izin operasional TPA di seluruh wilayah.

Momentum Hari Habitat Dunia menjadi refleksi penting bagi arah pembangunan perkotaan Indonesia. Melalui sinergi lintas sektor dan dukungan masyarakat, Kementerian PU berkomitmen menciptakan kota yang bersih, sehat, dan berdaya saing, di mana pengelolaan sampah dan sanitasi bukan lagi masalah, melainkan bagian dari solusi menuju masa depan hijau Indonesia. (*)

#Kementerian PU

Index

Berita Lainnya

Index