Empat Tahun Kiprah Rizky Energi Alam Mengawal Pasokan Energi

Empat Tahun Kiprah Rizky Energi Alam Mengawal Pasokan Energi
HUT PT REA.

Transportasi Indonesia | Sektor logistik laut memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran pasokan energi nasional, khususnya dalam pengangkutan batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Di tengah dinamika transisi energi dan perubahan kebijakan, perusahaan pelayaran dituntut untuk tetap efisien, adaptif, dan konsisten agar dapat mempertahankan peran strategisnya dalam rantai pasok energi.

Memasuki usia keempat tahun sejak berdiri pada 2021, PT Rizky Energi Alam (REA) menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi terhadap distribusi energi nasional. Perusahaan pelayaran ini fokus pada jasa logistik dan angkutan laut, melayani pengiriman batu bara ke berbagai wilayah utama di Indonesia seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi, Jawa, dan Sumatera.

“Kami hadir untuk memberikan pelayanan yang handal, efisien, dan tangguh dengan awak kapal profesional demi mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Direktur Utama PT REA, Muhamad Wildan Rizkyansyah, kepada Listrik Indonesia dalam peringatan HUT ke-4 perusahaan.

Saat ini, PT REA mengoperasikan sepuluh armada yang terdiri dari kapal jenis tug-barge dan self-propeller barge (SPB) dengan kapasitas angkut antara 230 hingga 330 kaki, serta SPB berkapasitas 12.000 metrik ton. Wildan menjelaskan bahwa kinerja perusahaan menunjukkan tren pertumbuhan sekitar 20 persen setiap tahun.

Tantangan di sektor logistik laut tidak sedikit. Cuaca ekstrem, kondisi infrastruktur, dan perubahan regulasi menjadi faktor yang perlu diantisipasi secara cermat. Untuk itu, PT REA menerapkan sistem mitigasi berbasis teknologi dan data guna menjaga kelancaran operasional.

“Kami bekerja sama dengan BMKG dan platform pemantauan cuaca untuk memperoleh peringatan dini gelombang secara real-time, sehingga risiko penundaan dapat diprediksi dua hingga tiga hari sebelum keberangkatan,” jelas Wildan.

Dalam menjaga efisiensi biaya operasional, perusahaan juga mengoptimalkan rute pelayaran dan menerapkan sistem fleet management untuk memantau kinerja kapal secara langsung. “Kami memperkuat kolaborasi logistik dengan mitra strategis agar biaya operasional bisa ditekan secara signifikan dan tetap kompetitif bagi pelanggan,” tambahnya.

Terkait arah kebijakan pemerintah dalam pengurangan emisi karbon dan rencana pensiun sejumlah PLTU, Wildan menyatakan bahwa PT REA mendukung langkah tersebut. Namun, ia menilai perlu adanya penyesuaian strategi bagi pelaku industri pelayaran agar tetap relevan di masa depan.

Sebagai bentuk kesiapan menghadapi perubahan, PT REA mulai menyiapkan diversifikasi usaha ke sektor logistik non-batu bara dan menjalin kemitraan dengan pelaku energi baru terbarukan (EBT). “Kami yakin dengan strategi efisiensi dan diversifikasi, perusahaan tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh di era transisi energi,” tegas Wildan.

Pada peringatan HUT ke-4, PT Rizky Energi Alam menegaskan posisinya sebagai perusahaan pelayaran nasional yang adaptif dan berorientasi pada keberlanjutan. Melalui penerapan teknologi, efisiensi operasional, serta kesiapan menghadapi perubahan struktur energi, REA terus menunjukkan bahwa logistik laut memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan pasokan energi Indonesia.

#Transportasi Indonesia

Index

Berita Lainnya

Index