DPR Desak Pertamina Diaudit, Ada Apa?

DPR Desak Pertamina Diaudit, Ada Apa?
Gedung Pertamina.

Transportasi Indonesia | Anggota Komisi XII DPR RI, Jalal Abdul Nasir, meminta Pertamina melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan kerja setelah kebakaran kembali terjadi di Kilang Pertamina RU II Dumai. Pernyataan tersebut disampaikan Jalal melalui keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (29/10/2025). 

Ia menilai, insiden berulang itu menjadi tanda bahwa tata kelola dan standar keselamatan di kilang Pertamina perlu diaudit secara menyeluruh.

“Pertamina harus sangat berbenah. Kebakaran kilang tidak boleh lagi dianggap sebagai hal yang biasa. Ini persoalan serius yang menyangkut keselamatan, keamanan energi nasional, dan kepercayaan publik. Harus dihentikan selamanya,” ujar Jalal.

Menurutnya, kejadian berulang menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem pengamanan dan penerapan standar operasional prosedur (SOP). Ia menilai, langkah perbaikan yang telah dilakukan selama ini belum menyentuh akar persoalan.

“SOP dan sistem otomatis pengamanan kilang harus sangat dikuatkan dan ditingkatkan. Pertamina harus memiliki sistem deteksi dini dan pemadam otomatis yang bekerja cepat dan akurat. Tidak boleh lagi bergantung pada reaksi manual yang lambat,” lanjutnya.

Untuk mencegah insiden serupa, Jalal mengusulkan beberapa langkah konkret. Di antaranya, audit menyeluruh terhadap SOP operasional dan keselamatan di seluruh kilang, penerapan sistem otomatis untuk deteksi kebocoran dan kebakaran, serta pelatihan rutin bagi pekerja agar siap menghadapi keadaan darurat. Ia juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas jika ditemukan pelanggaran atau kelalaian, serta perlunya keterlibatan lembaga pengawas independen.

“Budaya keselamatan harus menjadi DNA setiap pekerja. Tidak ada kompromi terhadap keselamatan,” tegas politisi Fraksi PKS tersebut.

Jalal menilai, sebagai BUMN strategis yang mengelola aset vital negara, Pertamina memiliki tanggung jawab besar terhadap keamanan nasional dan keselamatan publik. Ia mengingatkan bahwa setiap insiden kebakaran tidak hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga berpotensi membahayakan warga sekitar dan menurunkan kepercayaan masyarakat.

“Negara dan masyarakat membutuhkan Pertamina yang kuat, profesional, dan aman. Jangan sampai kejadian berulang ini menurunkan kredibilitas dan semangat nasionalisme dalam menjaga energi bangsa,” katanya.

Selain itu, Jalal meminta pemerintah melalui Kementerian BUMN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk turut melakukan evaluasi terhadap sistem manajemen risiko di Pertamina. Menurutnya, pembenahan harus segera dilakukan dengan langkah-langkah cepat dan terukur.

“Sudah saatnya Pertamina bertransformasi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang aman dan terpercaya. Tidak boleh ada lagi korban dan kerugian akibat kelalaian,” pungkasnya.

#Pertamina

Index

Berita Lainnya

Index